Senin, 30 Maret 2015

Manakah yang lebih dulu? Nabi Adam atau Manusia Purba?



Manakah yang lebih dulu ada, Nabi Adamkah atau manusia purbakah?



March 25, 2015 at 11:04


Menurut Darwin

Teori Darwin adalah teori yang terkenal dalam kehidupan manusia. Darwin berpendapat bahwa manusia berasal dari Kera. Nenek moyang manusia adalah kera yang berevolusi menjadi manusia modern seperti sekarang ini.

Pendukung teori Darwin beranggapan bahwa semua makhluk berasal dari nenek moyang yang sama. Secara kasar, teori ini menyebutkan bahwa nenek moyang manusia adalah kera.Pada awalnya kesimpulan itu adalah berdasarkan penemuan penemuan tulang belulang hewan dan manusia purba termasuk kera purba. Kera tersebut secara bertahap mengalami ‘perbaikan biologis’ selama jutaan tahun sehingga menjadi manusia.

Masih Missing Link

Secara DNA juga dijelaskan bahwa kera mempunya DNA yang sangat mirip dengan manusia, sehingga teori ini secara Logis bisa diterima. Namun kekuatan teori Darwin ini masih ada kecacatan yaitu masih ada missing link dari proses evolusi manusia dari kera hingga manusia modern. Missing link ini masih belum dapat ditemukan penyambungnya, sehingga tidak semua orang bisa menerima teori darwin ini.

Sebagian besar penganut agama samawi, termasuk Islam mempunyai teori “sudden creation” yaitu manusia diciptakan langsung oleh Tuhan dan tidak melalui proses evolusi sedangkan Pendukung Teori Darwin menolak teori sudden creation.

Terbantahkan

Ternyata eksistensi teori Darwin bahwa manusia berasal dari kera akhirnya terbantahkan dengan teori yang dikemukakan oleh A.J Kelson yang menyatakan bahwa Meganthropus dan Phitecantropus ternyata hidup dibelahan bumi yang berbeda namun pada waktu yang sama.
Ada yang menyimpulkan bahwa Adam tetap manusia pertama, Adam adalah nenek moyang manusia purba dan manusia yang ada sekarang, lalu menyimpulkan Adam telah berusia jutaan tahun yang menjadi nenek moyang semua manusia.
Bahkan ada yang terpengaruh teori evolusi, dan menyimpulkan bahwa Adam bukanlah manusia pertama, Adam adalah keturunan dari manusia purba, sedangkan manusia purba adalah berasal dari jenis kera.
Data tambahan berikut ini semoga bisa dijadikan benang merah yang dijadikan pijakan tentang mana yang lebih dulu antara Adam dan manusia purba.


1

Apabila Nabi Adam yang duluan diturunkan ke bumi ini, berarti masa-masa Kenabian dalam Agama Samawi berbarengan dengan zaman Dinosaurus dan Manusia Purba?




Hanya saja terdapat perbedaan tempat saja. Dan berarti Manusia Purba bukanlah Nenek Moyang Manusia, karena memang sudah ada Nabi Adam. Dan jika hal ini benar, maka teori dan pelajaran yang ada pada kurikulum IPA adalah salah. Karena ternyata nenek moyang manusia bukanlah Manusia Purba, melainkan Nabi Adam, karena pada kenyataannya manusia tidak pernah berevolusi.


2

Tapi, apabila Manusia Purba yang duluan, berarti Nabi Adam bukanlah makhluk yang pertama kali diciptakan Allah?




Manusia purba sudah ada sejak 1-2 juta tahun yang lalu, begitu pun dengan kehidupan para dinausourus (masa Jurasic). Sementara itu, Nabi Adam ditiupkan ruhnya sebelum 8000 tahun yang lalu. Dengan kata lain, secara eksplisit menunjukkan bahwa Nabi Adam dan Manusia Purba lebih dulu tercipta manusia purba.


3

Mengapa Ada Macam Ras di Bumi ini Bagaimanakah rupa adam dan hawa?? Warna kulitnya apa? Warna rambutnya bagaimana? Apakah mereka setinggi manusia sekarang?




Tentu saja kita tidak boleh mengajukan spekulasi tanpa fakta yang jelas, bagaimana warna kulit mereka. Karena sebagaimana kita ketahui, begitu banyak ras yang tercipta sekarang, dan memiliki warna kulit yang khas.
Bagaimana halnya dengan adam hawa. Tentu saja kita tidak bisa menentukan warna kulit mereka? Satu hal yang bisa terjawab, adalah: dengan warna kulit adam hitam dan hawa putih atau sebailknya, atau kedua-keduanya mulatto, bisa menghasilkan berbagai warna kulit semua ras dibumi ini, Adapun kekhasan setiap warna kulit dari ras-ras tersebut terjadi karena pengaruh lingkungan dan adanya adaptasi terhadap lingkungan mereka.
*NB: Jika keduanya berkulit putih (aabb) atau keduanya berkulit hitam (AABB), maka tidak akan mungkin menciptakan variasi warna kulit.


4

Jadi Mana Yang Benar ? Nabi Adam Dulu atau Manusia Purba Dulu ?



Kesimpulan mengenai duluan mana Nabi Adam atau Manusia Purba yang ane dari sebuah situs :
Manusia pertama di muka bumi adalah Nabi Adam sedangkan manusia purba adalah suatu makhluk yang menyerupai manusia, yang berjalan tegak tapi tidak memiliki kecerdasan seperti manusia. Hidupnya jauuuuh sebelum Nabi Adam diciptakan dan diturunkan ke bumi. Archeolog yang menemukannya menamakan manusia purba ini sebagai manusia kera yang berjalan tegak (pithecanthropus erectus). Harusnya sih disebut sebagai ‘makhluk’ yang menyerupai manusia yang berjalan tegak ya? bisa juga di bilang Kera raksasa toh di zaman it hewan2 purba bentuknya besar2 nah jadi bisa di bilang kera itu di anggap seperti manusia ( hewan ).
Bagaimana menurut pendapat kalian, silahkan berkomentar ?

Rabu, 31 Juli 2013

Pantun

 Pantun  Remaja 



Burung Gelatik burung tekukur
ketiga dengan burung elang
Adik cantik berbudi luhur
membuat hamba mabuk kepayang

Burung memakan padi ketan,
ketan makanan tuan paduka.
Rindu abang bukan buatan,
ingin bertemu padamu dinda.

Dari medan ke kota Berandan,
berangkat pagi sampai petang.
Biar hilang nyawah di badan,
asal selamat dindaku sayang.


Dendang dua dendang tiga,
pecah periuk diperendangan.
Biar makan biar tiada,
asal duduk berpandangan.

Rabu, 10 Juli 2013

Tausiyah


Assalamu’alaikum   Warahmatullahi  Wabarakaatuh.
Saudaraku   sekalian  yang  kami  hormati
            Melalui pertemuan pada kesempatan  ini, terlebih dahulu marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas karunia nikmat yang dianugerahkan kepada kita saat ini sehingga detik ini bisa mengikuti acara ini, semoga atas kehadiran kita ini diridhai oleh Allah SWT. Amien.
            Salam sejahtera semoga terlimpahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW. dimana  beliaulah yang telah mendakwahkan agama Islam kepada seluruh umat  manusia, dan semoga kita ini menjadi umatnya yang terbaik.
Saudaraku sekalian yang kami cintai.
Setiap hamba pastilah berkeinginan agar merasakan manisnya mentaati terhadap perintah Allah dan hidup serta  kematiannya, seluruh dosa diampuni oleh Allah SWT, demikian juga dipandang mulia oleh-Nya.
Maka harus dengan sungguh-sungguh melestarikan tujuh kalimat, adapun yang termasuk tujuh kalimat yang dimaksud ialah:
a.       Selalu membaca basmalah pada saat hendak memulai mengerjakan sesuatu.
b.       Membaca Hamdallah pada saat mengakhiri suatu pekerjaan.
c.       Membaca insya Allah pada saat ingin melakukan sesuatu.
d.       Mengucapkan insya Allah pada saat ingin melakukan sesuatu.
e.       Apabila menghadapi sesuatu yang berat, maka dia mengucapkan: Laa haula Walaa qwwata illa billaahil’aliyyil’adim.
f.        Apabila mendapat musibah, dia mengucapkan :  Inna  lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun.
g.       Pada saat malam tidak pernah lupa membaca : Laa ilaaha illallah muhammadur rasulullah.

Demikian  yang dapat kami sampaikan pada pertemuan  saat ini semoga bermanfaat.
       Dan bisa kita mengerti, sehingga nantinya bisa kita amalkan dikehidupan sehari-hari. Akhirul kalam.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh.





Assalamu’alaikum   Warahmatullahi  Wabarakaatuh.
Hadirin  sekalian yang berbahagia.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT, atas nikmat dan hidayah-Nya sehingga pada hari ini kita bisa kembali dalam majelis ini dengan tiada halangan suatu apapun. Mudah-mudahan kehadiran kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Saudaraku sekalian yang kami cintai.
Shalat adalah merupakan tiang agama, disamping itu shalat juga sebagai tanda terhadap seseorang itu dalam keadaan kafir. Lebih jelasnya  hal ini sesuai dengan hadits Nabi yang telah diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, Attirmidzi dan Ibnu Majah serta Annasai, yang berbunyi:
‘jabir ra. Berkata: Nabi SAW. bersabda: Antara seorang dengan kafir hanyalah sholat, maka siapa yang meninggalkan sholat dia kafir”.
Saudaraku sekalian yang berbahagia.
Barangsiapa yang benar-benar meninggalkan sholat dengan disengaja, maka dia kafir dengan terang-terangan, hal ini Nabi Muhammad SAW. juga telah bersabda:
“Dari Nabi Muhammad SAW.bersabda: Siapa yang meninggalkan sholat dengan sengaja ,maka dia kafir terang-terangan”. HR.Atthabarani.
Demikian  juga sholat merupakan penghilang dosa-dosa yang terdapat pada anggota tubuh, maka sewaktu ruku dan sujud berjatuhanlah dosa-dosa itu. Hal ini sesuai dengan sabada Nabi Muhammad SAW. yang berbunyi:
“ Ibnu Umar ra berkata: Sesungguhnya seorang hamba apabila dia berdiri sholat, maka diletakkan semua dosa-dosanya di atas kepala dan kedua bahunya, maka setiap ruku dan sujud berjatuhan dosa-dosanya itu”. HR. Ath Thabarani, Al Baihaqi.



Dalam hadits yang lain juga telah dijelaskan, bahwa barangsiapa yang memelihara sholat lima waktu, maka Allah akan memuliakan dengan  lima  macam kemuliaan, yaitu:
a.       Dihindarkan dari kesempitan hidup.
b.       Dihindarkan dari azab kubur
c.       Diberi kitab amalnya dengan tangan kanannya
d.        Berjalan diatas  shirat seperti kilat
e.       Memasuki surga tanpa hisab
Demikian juga Allah akan memberikan suatu hukuman terhadap siapa yang meremehkan dan meninggalkan shalat dengan hukuman sebanyak lima belas azab. Yaitu lima saat di dunia, dan tiga tatkala mati, serta tiga dalam kubur, , demikian juga sebanyak tiga tatkala keluar dari kubur.
Saudaraku sekalian yang berbahagia.
Azab Allah yang ditimpakan di dunia, yaitu berupa:
a.       Keberkatan umurnya akan dicabut
b.       Dihapus tanda keshalihan dari raut wajahnya
c.       Setiap amalab apa saja yang dikerjakannya tidak diberi pahala oleh Allah SWT
d.       Tidak meraih bagian dari doa orang-orang yang shaleh
Dalam sebuah cerita disebutkan: Bahwa seorang yang shaleh sedang mengubur seorang perempuan yang telah meninggal dunia, tiba-tiba terjatuhlah dompet beserta ada uang didalamnya ke dalam kubur tidak terasa sampai tiba di rumah baru ingat, maka kembalilah lagi untuk menggali kubur itu, setelah digali tiba-tiba pada kubur itu menyala  api, maka dengan cepat menutup kubur itu dan bergegas pulang sambil menangis serta bertanya kepada ibunya: Wahai ibuku berilah tahu aku, telah beramal apakah saudaraku itu? Ibunya bertanya: Mengapa hal itu kamu tanyakan? Maka menjawablah: Wahai ibu, aku telah lihat kuburnya menyala api. Lalu ibunya menangis, sambil berkata: Saudaramu itu biasa meringankan shalat dan mengerjakan diakhir waktu. Lalu itulah keadaannya bagi yang mengakhirkan waktu  dalam mengerjakan shalat, maka bagaimana keadaan bagi orang yang tidak mengerjakan sama sekali.
Demikian cerita mengenai orang yang suka meremehkan shalat fardhu. Mudah-mudahan bermanfaat apa yang telah kami sampaikan pada pertemuan kali ini, akhir kata.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh.




Sabtu, 06 Juli 2013

Remaja Muslim

Remaja  Muslim  di Era  Globalisasi

Saat ini remaja muslim berada dalam suatu proses perubahan masyarakat global. Dalam proses globalisasi  ini bagaimana remaja muslim memerankan posisi dan tanggung jawab dalam gerak perubahan masyarakat yang begitu cepat? Bagimana  remaja muslim menunjukkan sikap dan citranya sebagai generasi Islam yang beridentitas di tengah perubahan ini? Bagimana  remaja mengaktualisasikan diri menghadapi  isu-isu global dan nilai-nilai yang berkembang di era globalisasi ini?
Posisi dan Tanggung Jawab Remaja Muslim
Dari kepentingan pelaksanaan pembangunan nasional generasi muda adalah sumber daya manusia dan sumber tenaga kerja bagi keberlangsungan pembangunan di masa depan. Bagaimana wujud dan kondisi masa depan  terletak pada kesiapan dan kemampuan fisik, intelektual, rohani,  dan keterampilan generasi muda kini. Sejalan dengan itu remaja muslim sebagai bagian dari generasi muda pada umumnya adalah sumber daya manusia dan sumber tenaga kerja bagi umat Islam. Kemajuan umat Islam di masa depan sangat tergantung pada generasi muda muslim melalui daya juang ( etos kerja) yang tinggi dan daya piker yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah untuk mewarnai pelaksanaan keseluruhan aspek pembangunan nasional. Artinya, untuk  membebaskan umat Islam dari kebodohan dan kemiskinan di masa depan terletak di tangan remaja muslim saat ini. Untuk itu diperlukan generasi muda muslim yang sehat dan kuat, baik aspek keimanan dan ketakwaannya, ilmu pengetahuan dan teknologinya, bermoral dan memiliki wawasan kebangsaan serta bertanggung jawab mewujudkan kebaikan, kebenaran, dan keadilan dalam proses pembangunan nasional.
Dengan demikian  remaja muslim menempati posisi strategis dalam proses pembangunan bangsa dan umat Islam di masa depan. Untuk memerankan  posisi dan tanggung jawabnya itu remaja muslim dihadapkan  pada peluang dan tantangan dalam mengaktualisasikan dirinya di tengah  perubahan masyarakat. Sebagai manusia yang sedang berproses, usia remaja mengalami fas-fase pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologis. Pada usia  13-16 tahun disebut fase remaja pertama dan usia 17-21 tahun disebut  masa remaja akhir ( Darajat, 1987:114,118). Pada masa remaja pertama pertumbuhan dan perubahan jasmaninya terjadi begitu cepat sehingga emosinya mudah terguncang, keyakinan pada Tuhan terkadang sangat kuat dan terkadang ragu. Ibadahnya  pun kadang rajin dan kadang malas. Karena emosinya masih labil. Dari aspek intelektual, remaja telah memahami hal yang abstrak dan mengambil kesimpulan dari kenyataan yang di lihat dan di dengarnya. Pada masa remaja akhir pertumbuhan fisik  dan intelektualnya telah mendekati kesempurnaan dan memasuki tahap dewasa. Ia telah dapat berpikir logis membedakan antara yang benar dan salah, pengetahuannya berkembang, ajaran agama diterima secara kritis. Pada masa ini ia sangat peduli terhadap masyarakat, nasib rakyat dan masa depan bangsa.

Mereka ingin mendapat tempat dalam masyarakat, ingin menonjol dan diikutsertakan dalam berbagai kegiatan di masyarakat. Jelasnya generasi muda memiliki kemurnian idelisme, keberanian dan keterbukaan dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan baru, semangat pengabdian, spontanitas dan dinamika, inovasi dan kreativitas dan keinginan yang kuat untuk menampilkan sikap dan kepribadian yang mandiri. Namun ia belum memiliki pengalaman yang dapat merelevansikan  pendapat , sikap dan tindakannya pada kenyataan yang ada ( Depdibud, 1978:11). Manusia yang berada dalam masa ini, menurut Owens, Jr . (1984) dan Majer (1978),disebut  masa operasional formal. Ciri utamanya adalah berkembangnya kemampuan berpikir abstrak, fleksibelitas, kemampuan bernalar secara kompleks serta kemampuan mental melaksanakan uji hipotesis ( Wardani:8). Artinya , manusia pada masa remaja  telah mencapai empat perkembangan, yakni : a)  dapat menerima pandangan orang lain; b) dapat membandingkan  apa yang didengar, dilihat dan dikatakan dengan apa yang diketahuinya dan kemudian belajar dari hal-hal tersebut c) dapat menhubungkan keseluruhan dengan bagian-bagian yang berkaitan atau sebaliknya; d) dapat memanfaatkan apa  yang telah dipahami (Wardani, 1994:8).