Tausiyah


Assalamu’alaikum   Warahmatullahi  Wabarakaatuh.
Saudaraku   sekalian  yang  kami  hormati
            Melalui pertemuan pada kesempatan  ini, terlebih dahulu marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas karunia nikmat yang dianugerahkan kepada kita saat ini sehingga detik ini bisa mengikuti acara ini, semoga atas kehadiran kita ini diridhai oleh Allah SWT. Amien.
            Salam sejahtera semoga terlimpahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW. dimana  beliaulah yang telah mendakwahkan agama Islam kepada seluruh umat  manusia, dan semoga kita ini menjadi umatnya yang terbaik.
Saudaraku sekalian yang kami cintai.
Setiap hamba pastilah berkeinginan agar merasakan manisnya mentaati terhadap perintah Allah dan hidup serta  kematiannya, seluruh dosa diampuni oleh Allah SWT, demikian juga dipandang mulia oleh-Nya.
Maka harus dengan sungguh-sungguh melestarikan tujuh kalimat, adapun yang termasuk tujuh kalimat yang dimaksud ialah:
a.       Selalu membaca basmalah pada saat hendak memulai mengerjakan sesuatu.
b.       Membaca Hamdallah pada saat mengakhiri suatu pekerjaan.
c.       Membaca insya Allah pada saat ingin melakukan sesuatu.
d.       Mengucapkan insya Allah pada saat ingin melakukan sesuatu.
e.       Apabila menghadapi sesuatu yang berat, maka dia mengucapkan: Laa haula Walaa qwwata illa billaahil’aliyyil’adim.
f.        Apabila mendapat musibah, dia mengucapkan :  Inna  lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun.
g.       Pada saat malam tidak pernah lupa membaca : Laa ilaaha illallah muhammadur rasulullah.

Demikian  yang dapat kami sampaikan pada pertemuan  saat ini semoga bermanfaat.
       Dan bisa kita mengerti, sehingga nantinya bisa kita amalkan dikehidupan sehari-hari. Akhirul kalam.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh.





Assalamu’alaikum   Warahmatullahi  Wabarakaatuh.
Hadirin  sekalian yang berbahagia.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT, atas nikmat dan hidayah-Nya sehingga pada hari ini kita bisa kembali dalam majelis ini dengan tiada halangan suatu apapun. Mudah-mudahan kehadiran kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Saudaraku sekalian yang kami cintai.
Shalat adalah merupakan tiang agama, disamping itu shalat juga sebagai tanda terhadap seseorang itu dalam keadaan kafir. Lebih jelasnya  hal ini sesuai dengan hadits Nabi yang telah diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, Attirmidzi dan Ibnu Majah serta Annasai, yang berbunyi:
‘jabir ra. Berkata: Nabi SAW. bersabda: Antara seorang dengan kafir hanyalah sholat, maka siapa yang meninggalkan sholat dia kafir”.
Saudaraku sekalian yang berbahagia.
Barangsiapa yang benar-benar meninggalkan sholat dengan disengaja, maka dia kafir dengan terang-terangan, hal ini Nabi Muhammad SAW. juga telah bersabda:
“Dari Nabi Muhammad SAW.bersabda: Siapa yang meninggalkan sholat dengan sengaja ,maka dia kafir terang-terangan”. HR.Atthabarani.
Demikian  juga sholat merupakan penghilang dosa-dosa yang terdapat pada anggota tubuh, maka sewaktu ruku dan sujud berjatuhanlah dosa-dosa itu. Hal ini sesuai dengan sabada Nabi Muhammad SAW. yang berbunyi:
“ Ibnu Umar ra berkata: Sesungguhnya seorang hamba apabila dia berdiri sholat, maka diletakkan semua dosa-dosanya di atas kepala dan kedua bahunya, maka setiap ruku dan sujud berjatuhan dosa-dosanya itu”. HR. Ath Thabarani, Al Baihaqi.



Dalam hadits yang lain juga telah dijelaskan, bahwa barangsiapa yang memelihara sholat lima waktu, maka Allah akan memuliakan dengan  lima  macam kemuliaan, yaitu:
a.       Dihindarkan dari kesempitan hidup.
b.       Dihindarkan dari azab kubur
c.       Diberi kitab amalnya dengan tangan kanannya
d.        Berjalan diatas  shirat seperti kilat
e.       Memasuki surga tanpa hisab
Demikian juga Allah akan memberikan suatu hukuman terhadap siapa yang meremehkan dan meninggalkan shalat dengan hukuman sebanyak lima belas azab. Yaitu lima saat di dunia, dan tiga tatkala mati, serta tiga dalam kubur, , demikian juga sebanyak tiga tatkala keluar dari kubur.
Saudaraku sekalian yang berbahagia.
Azab Allah yang ditimpakan di dunia, yaitu berupa:
a.       Keberkatan umurnya akan dicabut
b.       Dihapus tanda keshalihan dari raut wajahnya
c.       Setiap amalab apa saja yang dikerjakannya tidak diberi pahala oleh Allah SWT
d.       Tidak meraih bagian dari doa orang-orang yang shaleh
Dalam sebuah cerita disebutkan: Bahwa seorang yang shaleh sedang mengubur seorang perempuan yang telah meninggal dunia, tiba-tiba terjatuhlah dompet beserta ada uang didalamnya ke dalam kubur tidak terasa sampai tiba di rumah baru ingat, maka kembalilah lagi untuk menggali kubur itu, setelah digali tiba-tiba pada kubur itu menyala  api, maka dengan cepat menutup kubur itu dan bergegas pulang sambil menangis serta bertanya kepada ibunya: Wahai ibuku berilah tahu aku, telah beramal apakah saudaraku itu? Ibunya bertanya: Mengapa hal itu kamu tanyakan? Maka menjawablah: Wahai ibu, aku telah lihat kuburnya menyala api. Lalu ibunya menangis, sambil berkata: Saudaramu itu biasa meringankan shalat dan mengerjakan diakhir waktu. Lalu itulah keadaannya bagi yang mengakhirkan waktu  dalam mengerjakan shalat, maka bagaimana keadaan bagi orang yang tidak mengerjakan sama sekali.
Demikian cerita mengenai orang yang suka meremehkan shalat fardhu. Mudah-mudahan bermanfaat apa yang telah kami sampaikan pada pertemuan kali ini, akhir kata.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh.




Tidak ada komentar: