STRATEGI PENGEMBANGAN PAI



MAKALAH
 
 

 STRATEGI   PENGEMBANGAN   PENDIDIKAN   AGAMA   ISLAM   DALAM  UPAYA  MENGANTISIPASI  PERKEMBANGAN  IPTEK

 
Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas  Mata Kuliah Kapita Selekta
Dosen Pengampuh : Ramli Yudarsana, M.Pd.I




 













Disusun oleh :


Nashrul Birri
           Mudirun




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
SAYID SABIQ INDRAMAYU
2014
Jl. Panyindangn Wetan No.01 Sindang – Indramayu Telp. ( 0234) 274222
Fax. 5278666  email. tusaisayidsabiq@yahoo.com. website.sayidsabiq.acid

KATA PENGANTAR





          Alhamdulillah,  segala  puji  dan  syukur  kehadirat  Allah  SWT  atas  segala limpahan  Rahmat  dan  Hidayah-Nya  sehingga  makalah  ini  dapat terselesaikan.  
            Shalawat serta  salam  kepada  junjungan  Nabi  Besar  Muhammad SAW yang telah  menjadi  suri tauladan,  sumber  inspirasi  dan  motivasi  dalam  membangun  pendidikan Islam di  masa sekarang.                                                                                                
Makalah yang berjudul “Strategi  Pengembangan PAI dalam Upaya Mengantisipasi   Perkembangan   IPTEK”  ini,  sengaja kami susun  untuk  dijadikan  sebagai bahan diskusi pada tatap-muka perkuliahan “Kapita Selekta PAI”.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini tak luput dari segala kekurangan   dan keterbatasan,  baik dari segi penulisan maupun isi di dalamnya.
 Untuk itu, kami sangat   mengharapkan   kritik   ataupun saran yang bersifat membangun, khususnya dari dosen pembimbing, demi kesempurnaan  pembuatan  makalah-makalah  selanjutnya.

Akhirul   Kalam, mudah- mudahan  makalah ini bermanfaat dan  membawa hikmah buat  kita semua, terutama bagi diri kami pribadi, Amien …


















DAFTAR   ISI




KATA PENGANTAR .......................................................................................................    i
DAFTAR   ISI ...................................................................................................................    ii
BAB  I  PENDAHULUAN ...............................................................................................    1
A.    Latar Belakang  ..........................................................................................................   1
B.     Rumusan  Masalah .....................................................................................................   1
BAB II   PEMBAHASAN .................................................................................................     2
A.    Pengertian ...................................................................................................................   2
B.     Menghadapi  Tantangan  Dampak-Dampak  Iptek  Modern .....................................    3
C.     Strategi PAI Dalam Upaya Mengantisipasi Perkembangan Iptek .............................    4
D.    Strategi Pendidikan Islam Dalam Perspektif Global ..................................................    6
BAB   III  P E N U T U P ..................................................................................................   9
A.    Kesimpulan .................................................................................................................   9
B.     Implikasi  ....................................................................................................................   10
DAFTAR   PUSTAKA  .....................................................................................................   11













BAB  I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Menyoroti  problematika  pendidikan  di  Negara  kita dewasa  ini, jelas bukan persoalan  yang  sederhana, untuk  itu  diperlukan data yang akurat. Padahal  sangat  sulit bagi  kita  semua  untuk  memperoleh  data yang  akurat. Kesalahan  data dapat mengakibatkan  kesalahan  analisis, dan  dengan  begitu  pembicaraan  kita  menjadi  tidak relevan.

Namun  demikian,  masalah  pendidikan bukan masalah yang berdiri sendiri. Pendidikan   dapat   dinyatakan   sebagai “persimpangan  jalan” antara  perkembangan  sosial budaya, termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pendidikan    bukan   sesuatu yang bebas. Ia mempengaruhi dan dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Ia dapat memberi tetapi sekaligus ia juga menerima. Ia  menghasilkan  tetapi juga dihasilkan. Oleh karena   itu, di dalam  pendidikan ada kecenderungan tidak hanya  terbatas  untuk  menghasilkan  perilaku individu, tetapi berangsur  berevolusi ke arah  tujuan sosial.
Tuntutan  Agama Islam sejak awal penyebarannya di dunia ini telah mengajak dan mendorong  umat manusia agar bekerja  keras dan  mencari  kesejahteraan  hidup di dunia dan  akhirat. Kerja  keras inilah  yang  mendorong  ke arah  perkembangan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi.

B.     Rumusan  Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan strategi pengembangan PAI ?
2.      Bagaimana cara menghadapi  tantangan   dampak- dampak  Iptek  Modern ?
3.      Bagaimana  strategi   pemngembangan  PAI dalam  upaya  mengantisipasi  perkembangan  Iptek ?
4.      Bagaimana pula strategi pendidikan Islam dalam perspektif global ?





BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Strategi menurut bahasa berarti cara berpikir, ilmu, metode dan siasat. Sedangkan menurut  istilah  strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya manusia untuk melaksanakan  kebijaksanaan tertentu.
Strategi  pengembangan  pendidikan Agama Islam  merupakan  suatu  cara untuk  membangun  dan  meningkatkan  pendidikan Agama Islam berdasarkan tuntunan Agama Islam agar dapat bertahan dan mampu menjawab tantangan perkembangan jaman dengan mengambil sisi positif yang ada di dalamnya.
Pendidikan  agama Islam sebagai salah satu pendukung utama sistem pendidikan nasional dalam rangka meningkatkan kualitas manusia Indonesia, memberi warna bagi peningkatan iman dan taqwa (IMTAQ) dalam upaya mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini.
Keseimbangan   antara kemajuan IPTEK dan IMTAQ diharapkan   menghasilkan  cendekiawan muslim  yang memiliki rasa tanggung jawab dunia dan akhirat.
 Kemajuan IPTEK yang dilepaskan dari dimensi agama ataupun  sebaliknya, berkecenderungan  pada apa yang disinyalir  oleh Einstein dalam  ucapannya yang termashur : "Science Without Religion Is Blind, Religion Without Science Is Lame" (ilmu tanpa agama itu buta, sedangkan agama tanpa ilmu akan menjadi lumpuh).
Pendidikan  agama Islam  mengandung  arti yang luas, karena  tidak  hanya menyangkut pendidikan dalam arti pengetahuan, namun juga pendidikan dalam arti kepribadian.
Pendidikan  dalam  arti pengetahuan tidak akan ada artinya kalau tidak melibatkan pendidikan  kepribadian, karena pendidikan agama tidak cukup diukur pada ranah kognitif semata, namun juga melibatkan ranah afektif dan psikomotorik.
Pendidikan Agama Islam justru diharapkan mampu merasuk ke dalam penghayatan, sehingga sikap dan tingkah laku si penganut agama akan sejalan dengan pengetahuan keagamaan yang dimilikinya.



B.     Menghadapi  Tantangan  Dampak-Dampak  Iptek  Modern
Munculnya  globalisasi juga telah  menambah  masalah  baru bagi dunia  pendidikan. Bagaimana   tidak, di satu  sisi sistem pendidikan yang diterapkan harus berimplikasi  pada pemupukan nasionalisme peserta didik.
            Di sisi lain hajat  pemenuhan  kebutuhan  pendidikan  global harus ditunaikan, agar para  lulusannya  dapat  berfungsi  secara efektif dalam kehidupan masyarakat global.  Bahkan  dewasa ini, dalam dunia pendidikan berkembang sebuah pemikiran tentang pentingnya  merubah  paradigma pendidikan, karena pendidikan yang ada sekarang dipandang belum mampu mengantarkan murid menjadi manusia yang sesungguhnya.      Pendidikan  yang seharusnya   diartikulasikan  sebagai  upaya  memanusiakan  manusia, justru mengarah pada dehumanisasi (tidak berprikemanusiaan), sehingga manusia seperti kehilangan  arah dan  tujuan hidup, serta semakin teralienasi dari hakikat kemanusiaannya, karena  pendidikan  hanya  dimaknai  tidak lebih hanya sebagai transmisi pengetahuan, maka murid gagal menerapkan  pengetahuannya di tingkat praksis kehidupan nyata.
 Oleh  karena itu, sangat penting untuk selalu  mempertahankan  pendidikan Islam, apalagi  di era  globalisasi  sekarang  ini yang selalu mengombang-ambingkan arah dan tujuan  manusia  dalam  kehidupannya.
Jika sistem pendidikan tidak berlandaskan pada iman dan ilmu, maka tidak akan mampu  merealisasikan  kebahagiaan  hidup  manusia  dengan  sempurna, karena Islam tampil sebagai  suatu  bentuk  intelektual  dan  spiritual  baru yang merupakan hasil perpaduan antara  al-Qur’an dan peradaban- peradaban manusia, sementara ilmu  dan iman menjadi proses utamanya  dalam pendidikan Islam.
Islam  sangat  berhubungan erat dengan pendidikan. Hubungan  antara keduanya bersifat  organis  fungsional, pendidikan  berfungsi  sebagai  alat untuk mencapai  tujuan Islam, dan Islam menjadi kerangka dasar pengembangan pendidikan Islam, serta  memberikan  sistem nilai untuk mengembangkan  berbagai  pemikiran  tentang  pendidikan Islam.
Dengan  sistem  seperti ini, pendidikan  akan  mampu  merealisasikan  ketenangan  dan kemantapan  jiwa  anak  didik serta menghormati kepribadian secara individual. Islam sebagai  ajaran yang datang dari Allah SWT, sesungguhnya merefleksikan nilai-nilai pendidikan yang mampu  membimbing dan mengarahkan manusia, sehingga menjadi manusia yang sempurna.
Islam sebagai agama yang universal juga telah memberikan pedoman hidup bagi manusia  menuju  kehidupan bahagia yang pencapaiannya bergantung pada pendidikan, karena  pendidikan  merupakan kunci penting  untuk membuka jalan bagi kehidupan manusia.

C.    Strategi PAI Dalam Upaya Mengantisipasi Perkembangan Iptek
Pertama, bahwa Pembangunan Nasional kita yang berhakikat bersasaran jangka panjang  untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat Indonesia adalah  Strategi pembangunan yang bersifat Integralistik  kolosal, meliputi  segala  bidang kehidupan  bangsa, termasuk  kehidupan  beragama.
Bangsa  Indonesia berwatak sosialistik-religius bercita–cita meraih kehidupan yang seimbang, serasi  dan  selaras  antara  kehidupan  batiniah, mental spritual  dengan  kehidupan  lahiriah, fisik  materil,  dimana  nilai-nilai  keagamaan  menjadi  dasar atau sumber motivasinya.
Tuntunan  agama Islam pada khususnya, sejak awal  penyebarannya di dunia ini telah mengajak  dan  mendorong  umat  manusia agar bekerja  keras mencari kesejahteraan  hidup di dunia  dan  kebahagian  di akhirat  secara  simultan. Antara  etos  kerja keras untuk duniawi dan ukhrawinya tidak boleh dipisahkan, melainkan menjadi etos kerja yang terintegrasikan, yang satu sama lain saling berkaitan secara kontinyue, termasuk etos ilmiah yang mendorong ke arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 
Kedua,  Sumber  motivasi  dari al-Qur’an. Jika  kita  pelajari secara mendalam berbagai ayat kitab suci al-Qur’an seperti yang tercantum dalam surah Ali-Imran, Surah Saba’, Surah Ar-Rahman, dan sebagainya maka dapat kita temukan perintah atau ajakan Allah untuk  berfikir  secara  kritis,  analistis, dan  sintetis  tentang  ciptaan Allah di langit dan di bumi dan di kawasan planet dengan kandungan isi kejayaannya.
Berfikir atau memikirkan tentang fenomena ciptaan Allah tersebut harus dibarengi dengan zikir kepada-Nya (Qs.Ali Imran :190-191).
ž

190.  Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan  siang   terdapat  tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
191.  (yaitu) orang-orang  yang mengingat  Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan  tentang penciptaan  langit dan bumi (seraya  berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau  menciptakan  Ini  dengan sia-sia, Maha Suci  Engkau, Maka  peliharalah kami dari siksa  neraka.
Menurut Prof. Afzalulrrahman, Al-Qur'an adalah sumber ilmu pengetahuan dan teknologi.
Maurice  Bucaille  salah seorang dokter bedah prancis ia mengatakan “Bahwa kitab suci Al-Qur'an mengajak memperdalam sains”. Al-Qur'an  memuat berbagai macam pemikiran tentang fenomena alam dengan  perencanaan yang menerangkan hal–hal yang secara pasti cocok dengan sains modern.
Ketiga, Pendidikan Islam yang tugas pokoknya menelaah dan menganalisis serta mengembangkan  pemikiran, informasi, dan  fakta-fakta  kependidikan yang sebangun dengan nilai-nilai ajaran Islam harus mampu mempertengahkan perencanaan program-program kegiatan-kegiatan operasional kependidikan terutama yang berkaitan dengan pengembangan dan pemanfaatan IPTEK modern dalam bidang kehidupan sosial dan keagamaan umat.
Strategi pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan modernisasi berkat kemajuan Iptek itu mencakup ruang lingkup sebagai berikut :
1.      Motivasi kreativitas anak didik ke arah pengembangan IPTEK itu sendiri, dimana nilai-nilai islami menjadi sumber acuannya.
2.      Mendidik   keterampilan  memanfaatkan  produk  IPTEK bagi  kesejahteraan  hidup umat manusia  pada umumnya  dan umat Islam pada  khususnya.
3.      Menciptakan   jalinan yang kuat antara  ajaran agama dan IPTEK, dan hubungan yang akrab dengan  para  ilmuwan yang  memegang  otoritas IPTEK dalam bidang masing-masing.
4.      Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran agama dari sumber-sumbernya yang murni kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.



Sebagaimana  firman Allah SWT berikut ini  mengajak  ke arah sikap dan  ketajaman wawasan tersebut :
 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q. S. Al-Hasyr : 18)
Pada akhirnya strategi pendidikan Islam dalam mengantisipasi kemajuan ilmu pengetahuan  dan  teknologi modern, adalah terletak pada kemampuan  menkonfigurasikan sistem nilai islami yang akomodatif terhadap aspirasi umat Islam untuk berpacu dalam kompetisi bidang IPTEK di satu pihak dan di lain pihak kemampuan psikologis serta paedagogis  yang berdaya  kreatif  untuk  mentransfer  IPTEK modern itu  sendiri.
D.    Strategi Pendidikan Islam Dalam Perspektif Global
Memasuki era globalisasi berarti masuk ke dalam sistem dunia dan modernisasi yang konsekuensinya harus menghadapi arus perubahan yang begitu cepat dan sulit diprediksi. Perubahan sosial tersebut diwarnai oleh beberapa hal:
1.      Benturan nilai, budaya, dan agama di seluruh dunia yang berdampak pada pergeseran nilai. Nilai-nilai lama akan dipertanyakan kembali dan muncul nilai-nilai baru melalui proses sintesa atau anti-tesa ketika berhadapan dengan nilai-nilai lain.
2.      Tuntutan liberalisasi dalam berbagai bidang kehidupan (ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan agama), yang berimplikasi semakin kuatnya tuntutan pengakuan atas pluraritas pandangan hidup sejalan dengan semakin pluralnya kehidupan.
3.      Tuntutan kompetisi dalam berbagai bidang kehidupan baik pada skala nasional, regional maupun internasional dimana dalam proses kompetisi ini akan muncul pihak-pihak yang dominan yang akan mempengaruhi bahkan bisa mendikte pihak lain yang lemah.
           





Ada banyak hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi problem besar tersebut, antara lain:
v  Peningkatan Kualitas SDM
Agenda utama pendidikan haruslah pada pengembangan dan peningkatan kualitas SDM baik ditinjau dari nilai ekonomis maupun nilai insani.
Nilai ekonomis ialah menjadikan manusia lebih produktif dan nilainya lebih tinggi secara ekonomis, yang diperoleh melalui penguasaan ilmu dan teknologi.
Nilai insani berupa nilai tambah budaya dan iman taqwa yang menjadikan manusia lebih tinggi harkat dan martabat kemanusiaannya melalui pendidikan yang sinergis antara pendidikan agama dan ilmu pengetahuan non agama.
Dengan kesadaran semacam itu diharapkan memotivasi peserta didik untuk lebih maju dalam rangka kompetisi secara sehat dengan bangsa-bangsa lain.
Itu juga dimaksudkan agar peserta didik siap menghadapi tugas kehidupan masa depan, yang meliputi tugas pokok yaitu: 1) untuk dapat hidup (to make a living), 2) untuk mengembangkan kehidupan yang bermakna (to lead a meaningful life), dan 3) untuk turut memuliakan kehidupan (to ennoble life). Tiga tugas pokok ini relevan dengan konsep realisasi diri sebagai tujuan pendidikan Islam.
v Gerakan Pendidikan Nilai
Pembangunan watak bangsa (character building) merupakan hal yang penting dilakukan dalam upaya menegakkan moralitas.
Untuk itu, perlu ditekankan gerakan pendidikan nilai yang berkesinambungan, dengan didukung semua elemen baik pemerintah, institusi, dan masyarakat luas, diharapkan terbentuk kultur masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas dan tercipta pula simbiosis mutualis antara budaya dan pendidikan.
Dengan demikian tercapailah tujuan luhur pendidikan mencetak generasi ”Insan Kamil Mardhatillah.”
v  Pengembangan pendidikan Islam
Untuk itu, perlu dipertegas kembali strategi baru pengembangan pendidikan Islam dari berbagai aspek komponen penunjang pendidikan, yaitu:
1)      Dari segi visinya, harus mampu menyesuaikan dengan visi pendidikan nasional yang mengarahkan agar mampu berkompetisi di era global,
2)      Dari segi misinya, yaitu harus menghidupkan kembali tradisi ilmiah islami,


3)      Dari segi tujuannya, harus bertumpu pada aspek kognitif yang disertai dengan pengamalan (to do), internalisasi (to be), dan untuk kepentingan masyarakat (to life together),
4)      Dari segi kurikulumnya, harus disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku disamping mengembangkan kurikulum sendiri,
5)      Dari segi pendidik, harus mampu melihat bahwa guru bukan satu-satunya sumber informasi yang mutlak,
6)      Dari segi peserta didik, harus dilihat sebagai mitra dalam PBM,
7)      Dari segi PBM, harus berpusat pada siswa (student centris),
8)      Dari segi lingkungannya, harus melihat lingkungan sebagai faktor yang mempengaruhi terjadinya kegiatan pembelajaran,
9)      Dari segi sarana dan prasarananya yang terdapat di masyarakat dapat didayahgunakan untuk kegiatan pendidikan secara maksimal,
10)  Dari segi manajemen pengelolaannya melalui pendekatan manajemen bisnis yang bertumpu pada pelayanan yang memuaskan pelanggan (customer oriented),
11)  Dari segi pendanaannya yang harus sebanding dengan mutu layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik. 


















BAB   III
P E N U T U P

A.    Kesimpulan
1.      Strategi menurut bahasa berarti cara berpikir, ilmu, metode dan siasat.
Sedangkan   menurut  istilah strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya manusia untuk melaksanakan  kebijaksanaan tertentu. Strategi pengembangan  pendidikan  Agama Islam  merupakan  suatu  cara  untuk membangun dan  meningkatkan  pendidikan Agama Islam berdasarkan  tuntunan Agama Islam agar dapat bertahan dan mampu menjawab tantangan perkembangan IPTEK dengan mengambil sisi positif yang ada di dalamnya.
2.      Tuntutan Agama Islam sejak awal penyebarannya di dunia ini telah mengajak dan mendorong umat manusia agar bekerja keras dan mencari kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Kerja  keras inilah yang mendorong ke arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.      Strategi pendidikan Agama Islam dalam upaya mengantisipasi Perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sebagai berikut :
a.       Motivasi kreativitas anak didik ke arah pengembangan Iptek itu sendiri, dimana nilai-nilai islami menjadi sumber acuannya.
b.      Mendidik keterampilan memanfaatkan produk Iptek bagi kesejahteraan hidup umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.
c.       Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan iptek, dan hubungan yang akrab dengan para ilmuwan yang memegang otoritas iptek dalam bidang masing-masing.
d.      Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterprestasikan ajaran agama dari sumber-sumbernya yang murni kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.
4.      Strategi pendidikan Islam dalam perspektif global yang diwarnai oleh benturan nilai, tuntutan liberalisasi dan kompetisi adalah dengan melalui peningkatan kualitas SDM, gerakan pendidikan nilai, dan pengembangan pendidikan islam dari berbagai aspek komponen penunjang pendidikan.


B. Implikasi
            Perkembangan  IPTEK  semakin  mengglobal hampir di semua aspek kehidupan, namun   kita  janganlah terbawa arus zaman hingga mengorbankan harga diri agama kita.  
             Semuanya harus beriringan sejalan dengan tujuan hidup di dunia maupun akhirat, artinya  jangan  sampai  IMTAQ menjadi  terkikis  hanya karena pengaruh tersebut.
             Tentunya hal  itu  sebagai  motivasi untuk bisa menyesuaikan diri dalam peradaban maju  melalui  konsep  ijtihad yang Islami di antara umat Islam dalam menyikapi hal-hal yang tidak diinginkan  dari  pengaruh-pengaruh negatif perkembangan IPTEK, dan Pendidikan  Agama Islam harus  berupaya melalui strategi yang nyata membangun jalan yang harmonis dan saling menguntungkan di antara keduanya.


Wallahu  A’lam Bish-Shawab



















DAFTAR   PUSTAKA

Arifin, Muzayyin, Prof., H., M. Ed., Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2007
          Furchan, Arief, Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia, Yogyakarta: Gama Media, 2004
          Nata, Abuddin, Prof., DR., H., M. A., Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Ed. 1. Cet. 2., Jakarta: Kencana, 2011
 http://www.google-search.com/strategi  pembangunan   pendidikan  agama islam dalam upaya  mengantisipasi  perkembangan iptek raymandar.blogspot.com/.../makalah-strategi-pembangunan-pai-dalam.ht...

Tidak ada komentar: